Post by
Author Syukra
Perkiraan waktu baca: 4 menit

Model OSI: Pengertian, Fungsi, dan Penjelasan Tiap Layer

Model OSI

Model OSI (Open Systems Interconnection) adalah kerangka kerja konseptual yang digunakan untuk memahami dan mendesain bagaimana berbagai protokol jaringan berinteraksi dalam sebuah sistem komunikasi. Model ini dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1984. OSI memecah proses komunikasi komputer menjadi tujuh lapisan (layers), yang masing-masing memiliki fungsi spesifik. Model ini bertujuan untuk mengizinkan interoperabilitas yang lebih baik antara berbagai produk dan teknologi jaringan.

Pengertian Model OSI

Model OSI adalah sebuah model referensi yang menjelaskan bagaimana data dikomunikasikan melalui jaringan komputer. Ini bukan protokol tetapi panduan untuk mendesain dan memahami cara protokol bekerja. Model ini membantu desainer jaringan untuk mengisolasi masalah dengan lebih mudah dengan memisahkan fungsi jaringan ke dalam tujuh lapisan.

Fungsi Model OSI

  1. Standarisasi Protokol: Dengan adanya model OSI, protokol-protokol yang dikembangkan dapat memiliki standar tertentu yang memastikan interoperabilitas antara perangkat yang berbeda.
  2. Kemudahan Troubleshooting: Pemecahan masalah jaringan menjadi lebih mudah karena kita bisa mengidentifikasi masalah pada lapisan tertentu.
  3. Pemisahan Tugas: Setiap lapisan memiliki tugas spesifik, yang mempermudah pengembangan dan modifikasi jaringan tanpa mempengaruhi keseluruhan sistem.
  4. Pengembangan Modular: Dengan memisahkan fungsi ke dalam lapisan-lapisan, pengembangan setiap bagian dapat dilakukan secara independen.

Penjelasan Tujuh Layer Model OSI

1. Physical Layer (Lapisan Fisik)

Lapisan ini adalah yang paling bawah dalam model OSI dan bertanggung jawab untuk transmisi data secara fisik melalui media komunikasi. Tugas utama dari physical layer adalah mengubah data digital menjadi sinyal listrik, optik, atau elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melalui media fisik seperti kabel tembaga, serat optik, atau gelombang radio.

Fungsi Physical Layer:

  • Menentukan spesifikasi kabel, konektor, dan interface fisik.
  • Mengatur sinyal bit-bit mentah dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
  • Menangani aspek mekanis dan elektris dari koneksi fisik.

Contoh Perangkat:

  • Hub
  • Repeater
  • Kabel Ethernet

Data Link Layer bertanggung jawab untuk transmisi data antar perangkat yang terhubung langsung dalam satu jaringan lokal. Lapisan ini memastikan bahwa data dikirimkan dengan benar dengan melakukan pengalamatan fisik dan pengendalian kesalahan pada tingkat data frame.

Fungsi Data Link Layer:

  • Pengalamatan fisik (MAC Address).
  • Deteksi dan koreksi kesalahan pada data yang dikirim.
  • Mengontrol akses ke media jaringan.

Sub-Layer:

  • Media Access Control (MAC)
  • Logical Link Control (LLC)

Contoh Perangkat:

  • Switch
  • Bridge

3. Network Layer (Lapisan Jaringan)

Lapisan ini bertanggung jawab untuk pengalamatan logis dan routing, yang memungkinkan data untuk melakukan perjalanan dari pengirim ke penerima melalui berbagai jaringan.

Fungsi Network Layer:

  • Pengalamatan logis (IP Address).
  • Routing dan forwarding paket data.
  • Pengendalian lalu lintas jaringan.

Protokol yang Digunakan:

  • IP (Internet Protocol)
  • ICMP (Internet Control Message Protocol)
  • IGMP (Internet Group Management Protocol)

4. Transport Layer (Lapisan Transportasi)

Transport Layer bertanggung jawab untuk pengiriman data secara end-to-end antara dua host. Lapisan ini memastikan bahwa data dikirim secara utuh, dalam urutan yang benar, dan tanpa duplikasi.

Fungsi Transport Layer:

  • Segmentasi dan reassembly data.
  • Kontrol aliran data.
  • Pengendalian kesalahan.

Protokol yang Digunakan:

  • TCP (Transmission Control Protocol)
  • UDP (User Datagram Protocol)

5. Session Layer (Lapisan Sesi)

Lapisan ini mengelola sesi komunikasi antara aplikasi di dua perangkat. Lapisan sesi mengontrol dialog antara aplikasi, menentukan kapan sesi dimulai, berakhir, dan berapa lama sesi berlangsung.

Fungsi Session Layer:

  • Mengatur dialog antara komputer.
  • Menyediakan manajemen sesi.
  • Sinkronisasi dialog.

Protokol yang Digunakan:

  • NetBIOS
  • PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol)

6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)

Presentation Layer bertanggung jawab untuk format data. Lapisan ini memastikan bahwa data yang dikirimkan oleh lapisan aplikasi dapat dibaca oleh lapisan aplikasi di sisi penerima.

Fungsi Presentation Layer:

  • Konversi format data.
  • Enkripsi dan dekripsi data.
  • Kompresi data.

Format yang Didukung:

  • JPEG
  • ASCII
  • EBCDIC
  • Encryption Formats (SSL/TLS)

7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Lapisan ini adalah lapisan paling atas dan berinteraksi langsung dengan perangkat lunak aplikasi untuk menyediakan berbagai layanan jaringan kepada pengguna.

Fungsi Application Layer:

  • Menyediakan antarmuka bagi aplikasi pengguna.
  • Menyediakan layanan seperti email, file transfer, dan browsing web.

Protokol yang Digunakan:

  • HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
  • FTP (File Transfer Protocol)
  • SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
  • DNS (Domain Name System)

Kesimpulan

Model OSI adalah alat penting untuk memahami dan mengembangkan teknologi jaringan. Dengan memecah proses komunikasi menjadi tujuh lapisan yang berbeda, model ini menyediakan kerangka kerja yang memungkinkan berbagai teknologi dan protokol untuk bekerja bersama dengan lancar. Pemahaman mendalam tentang model OSI membantu para profesional IT dalam desain jaringan, pemecahan masalah, dan pengembangan aplikasi jaringan.

Itu saja artikel dari Admin, semoga bermanfaat… Terima kasih sudah mampir…

Tag: #Cyber Security #Technology
Share Artikel
Jika ada konten 'judol' atau 18+, itu otomatis berasal dari penyedia iklan, thank's... #basmijudol

Follow Media Sosial Ku